Pages

Wednesday, December 26, 2012

Emir Love Story! Part 30


*Normal pov*

“Karin…” panggil seseorang yang sudah sangat Karin kenal suaranya. Mama. 
“Makan siang yuk” ajak Mama Karin. 
“Ohh ayuk deh Ma” jawab Karin. Jujur saja, Karin masih kesal karena sampai saat ini belum ada yang memberinya ucapan selamat ulang tahun ke dirinya.

Akhirnya Karin makan siang bersama keluarga nya di salah satu rumah makan di mall itu. Tiba-tiba…
“HAPPY BIRTHDAY TO YOU, HAPPY BIRTHDAY TO YOU… HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY, HAPPY BIRTHDAY KARIN…”
Lagu Happy Birthday menggema dari salah satu sudut ruangan. Air mata Karin menetes. Tidak percaya. Ia melihat teman-temannya yang dia kira ‘sekarang’ berada Singapore.
“KARINNN! HAPPY BIRTHDAY. WE MISS YOU!” teriak Reva seraya lari lalu mendekap tubuh Karin erat. “I can’t believe it… You Guys! You’re the best thing that I've ever had! Love you so much” ujar Karin sambil memeluk sahabat-sahabat nya.
Mereka semua melepas rindu. Padahal belum ada sebulan mereka berpisah.
“Where’s Kevin, by the way?” tanya Karin kepada sahabat-sahabat nya, 
“He has a summer holiday in New York. So he can’t come” jawab Rico,
 “Why? Did you miss him?” goda Jessi, “What the hell?”
***
Mereka makan siang bersama sampai jam 4.p.m. 
“Close your eyes please?” pinta Reva. Dan akhirnya Karin menuruti perintah Reva. Sahabat-sahabat nya membawa Karin ke salah satu salon di Mall itu. 
“Where  is it? and, what will you do to me?” tanya Karin saat matanya masih tertutup dengan kain hitam, “shut up! Just follow us!” ujar Caron.

Langkah mereka tehenti…

“TADAAA!” teriak sahabat-sahabat nya, 
“What the hell? Salon? Oh my god…” Karin mendekap mulutnya. Ya, dia tidak suka pergi ke salon. Seperginya dia ke salon hanya untuk acara khusus.
“Sir, please make her as pretty as possible” kata Reva ke salah satu pelayan di salon itu. 
“Keep woles aja mbak, kita juga di make up kok. Tapi kita di salon seebelah ya. Disini khusus buat lo doang” jar Reva sambil beranjak pergi mengikuti yang lainnya. 
“Tapi Rev….” teriak Karin dari kejauhan. Percuma. Reva juga nggak akan denger. Karin mengkerucutkan bibirnya, Haff. Pasrah. 
“Natural aja ya” seucap kata itu yang keluar dari mulut Karin. Ya, jujur saja, Karin tidak tau menahu tentang make up.
Karin mengerjap kan mata nya sekali lagi. Ia tidak percaya sama apa yang ada di depannya sekarang. Dirinya kah? Sangat berbeda.
Karin sudah memakai dress warna putih susu selutut. Rambut nya hanya di catok agar terlihat rapih.
“Rin? Is this you?” tanya Reva tidak percaya, 
“cubit gue sekarang…” katanya lagi, sambil menabok pipinya sendiri.
“You’re so pretty!” kata Dalton, 
“Ihh, pada lebay deh” kata Karin sambil beranjak keluar dari salon. 
“Ehh. Wait… wear your shoes” kata Jessi sambil menunjuk high heels yang tingginya 15cm yang berada di sudut ruangan. 
“What the…? Lo kira gue emak emak disuruh pake high heels segitu tinggi nya?” rentetan omelan terlontar dari bibir mungil Karin. Karin melihat teman-temannya sedang menahan tawa nya. 
“Nope. Tapi yang ini…” ujar Caron sambil menenteng flat shoes denagn warna navy blue. “Kirain…” Karin merebut flat shoes yang ada di tangan Caron. Flat shoes yang tadi di tenteng Caron sekarang sudah terpakai di kaki jenjang nya Karin.
“IT’S TIME TO PARTY!” teriak teman-temannya. Karin hanya memejamkan matanya, Apa selanjutnya…?
***
I have a little time before I go to somewhere... Haha-__-
I just have a little time now. I have holiday's homework. Shit.
Dan gue minta maaf, gue jadi jarang nge post ELS. Tugas gue banyak bree.
Oke. Sekian. Dan terimakasih.....

Gue. Kangen. Emir :]xxxxx