Pages

Saturday, February 1, 2014

Dia itu, Aku

Kau melihatnya. Dia tertawa
Kau melihat nya. Dia tersenyum
Kau melihatnya, lagi.

Dia sangat bahagia.

Apakah kau melihatnya? Dengan mata bukan?
Apakah kau pernah melihatnya dengan mata hati mu?
Apakah kau tak bisa sebentar saja melihat matanya?

Sudah?

Kau melihat hati nya?
Kau melihat air matanya?
Kau melihat kesedihannya?
Kau melihat keterpurukannya?

Dia hanya tersenyum saat kau bohong pada nya
Dia hanya tersenyum walaupun kau sering membentaknya
Dia masih tersenyum

Dia masih bahagia
Dia akan selalu seperti itu,
Hanya dengan mencintaimu, dia sudah sangat bahagia.
Hanya dengan menatapmu, dia sudah tau apa yang kamu rasakan

Dia itu, Aku.


Emir Love Story! 35

Karin melangkahkan kakinya ke ruangan kelasnya yang baru, XII science 2. Ada yang mengganjal di hati Karin, entahlah. Karin mencoba untuk meluapkan perasaan anehnya itu. Dia menuju kelas barunya, bersama wali kelasnya.
"Pagi semuanya. We have a new friend..." kata Wali Kelasnya, "Okey, Karin, please introduce yourself" lanut Wali Kelasnya. Karin menangguk kecil.
"Pagi, nama saya Karin Putri. Saya dari International School of Singapore. Nice to meet you, guys" Karin menjelaskan secara jelas.
"Karin, kamu duduk disana ya" kata Wali Kelasnya, sambil menunjuk bangku yang kosong di sebelah pemuda dengan model berjambul itu.
"Hey?" kata perempuan dengan berpenampilan sedikit nyentrik yang duduk di depannya.
"Oh? Gue? Hey juga" balas Karin singkat,
"Yaiyalah, emang siapa lagi?"kata gadis itu lagi, "lo beneran dari ISS? Weits, berarti satu sekolah sama Emir Mahira dong?" lanjutnya lagi.
"Rena! Kamu jangan ngobrol terus!" teriak Guru yang saat itu sedang mengajar di kelas mereka.
"Oh, No" katanya pelan sambil menepuk jidatnya.
"Iya hehe, tapi gue juga karena beasiswa masuk sana" ujar Karin menjelaskan.
"Woah, that's cool!" volume suara Rena kali ini kembali sedikit membesar, Karin refleks langsung melotot.
"Rena!" teriak Guru itu lagi, "maaf, bu" kata Rena menunduk.
"Udah deh lanjut istirahat aja" kata Karin, dan dia langsung mencatat pelajaran yang ditulis di papan tulis.
***
Saat istirahat Karin pergi ke kantin untuk membeli beberapa makanan.
"Karin! Wait, wait" Rena teriak dari belakang,
"Kenapa Ren?" tanya Karin,
"Mau gabung aja sama lo hehe" jawab Rena singkat.
"Oh okay..." ujar Karin.
"Ehiya, Ren. I remember something. Nama lo mirip sama kaya bestie gue loh. But she is still in Singapore" Karin menjelaskan sambill duduk di salah satu kursi taman di sekolahnya.
"Serius lo?" Rena terbelalak, "Ah lebay lo Ren. Namanya Reva" ujar Karin lagi sambil memakan jajanannya.
"Wah beda tipis bangetttt" kata Rena, sambil menempelkan ibu jari dan jari telunjuknya. Lucu juga anak ini, batin Karin.
***
"Ren, perpus dimana ya? I wanna go there, I think gue banyak ketinggalan pelajaran" tanya Karin,
"Ayok deh, gue temenin" ajak Rena.
Mereka pun sampai di perpustakaan.
"Enak ya perpustakaannya," kata Karin sambil melepas sepatunya. Karena di dalam tidak boleh memakai alas kaki.
"Iya dong, ini tuh the most comfortable place di sekolah ini, buku-buku disini juga nggak ngebosenin" kata Rena sambil menjelaskan apa-apa saja yang ada di perpustakaan ini.
Karin dan Rena pun sudah sibuk dengan keesibukannya. Karin yang mencari buku-buku pelajaran, sedangkan Rena yang sibuk mencari novel-novel luar yang baru tiba di perpustakaan sekolahnya.

Karin duduk di meja perpustakaan yang kosong, namun diujung meja ada seorang laki-laki. Entah lah, dari raut wajah laki-laki itu Karin merasa ada sesuatu yang laki-laki itu pikirkan. Karin membuang pikirannya, dan melanjut kan kegiatan membaca bukunya,
***
"Eh lo liat murid baru gak?" tanya Emir ke teman-temannya, sudah banyak orang yang dia tanyakan tapi masih belum ada yang melihat Karin. Akhirnya Emi memutuskan untuk pergi ke kantin. 
"Ibu, tadi liat murid baru gak disini?" tanya Emir lagi ke Ibu kantin,
"Oh, murid bau yang perempuan itu kan?" kata Ibu kantin sambil memberi uang kembalian ke  Emir.
Emir mengangguk kecil, "Tadi sih ibu denger, dia mau ke perpustakaan" ujar Ibu itu.
"Makasih ya bu infonya" ucap Emir sambil berlalu dan langsung berjalan ke arah perpustakaan.

"Kak Emir," terdengar suara teriakan dari arah lain. Vania. Aduh kenapa sekarang sih? batin Emir.
Emir menghentikan langkahnya, lalu tersenyum ke arah Vania.
"Kenapa Van?" tanya Emir ke Vania,
"Nggak apa-apa kok. Kak Emir keliatan buru-buru banget. Ada apa kak?" tanya Vania ke Emir,
"Oh, aku mau ke perpus..." kata Emir, namun dia tidak jujur ke Vania kalau dia ingin bertemu Karin, "nyari buku buat bahan UN nanti hehe" lanjut Emir.
"Oh yaudah deh, Aku duluan ya," ujar Vania. Aneh, batin Vania dalam hatinya.

Emir kembali mlangkahkan kakinya ke Perpustakaan. Dan yap, Karin ternyata ada disana. Dia melihat sepatu Karin. Karin mencari ke setiap meja di ruang perpustakaan, dan akhirnya Emir berhasil menemukan Kaarin.
"Karin..." teriak Emir kecil
***
"Karin..." 
Fino menegakkan kepalanya, dan menoleh ke sumber suara itu.
Ah, Emir, seorang Idola di sekolahnya. Yang sebelumnya ditempati dia.
Tunggu, Karin?, batin Fino. Nama yang asing di telinga nya. Apa itu anak baru nya? Tapi kenapa Emir kenal ya?  Ah sudah lah.

10 menit sebelum bel Fino menutup buku yang dibacanya. Dan beranjak dari bangku nya.
"Woi Fin!" panggil Emir, 
"Woi, bro? Kenapa?" tanya Fino. Fino baru melihat wajah Karin dengan jelas. Manis, itulah first impression Fino untuk Karin.
"tumben sendirian? Raka mana?" tanya Emir lagi.
"Lagi pengen sendiri aja. Raka? Dia lagi ngumpul sama anak-anak" jawab Fino, "gue duluan ya," lanjut Fino sambil beranjak pergi. 
"Bareng kita aja sekalian," ajak Emir. 
Fino berpikir sebentar. Sebenarnya memang sedikit ada awkward momment disini.
"Karin, Emir,Fino! Tungguin gue dong, kan mau balik juga" terdengar suara cempreng Rena dari arah lorong samping kanan mereka. Akhirnya, ada Rena batin Fino.
"Ayok deh, keburu bel nih" ajak Fino. Mereka pun beranjak pergi dari perpustakaan.
***
Bel pulang pun berbunyi. Pendalaman Materi untuk hari ini selesai. Tapi Emir masih sibuk dengan urusan sekolahnya. Sebagai ketua OSIS dia sibuk mengatur sana-sini untuk proker tahun ini.
"Karin?" panggil Emir di depan pintu kelas nya Karin. 
"Kenapa mir?" tanya Karin, "itu loh..." ucapan Emir terpotong saat Rena mendatangi mereka.
"Rin, gue tunggu di depan ya" ujar Rena sambil berlalu.
"Gue gak bisa nganterin lo balik. Maaf ya," Ucap Emir sambil menunduk, 
"Kalau rapatnya nggak sepenting sekarang, gue pasti nganterin lo deh" kata Emir lagi. 
"Selaw, gue balik bareng Rena kok. Udah ya gue duluan mir" kata Karin, dia langsung pergi menuju gerbang sekolah.

"Karin!!! I'm so sorry, gue ada les tambahan hari ini. Maaf ya gak bisa balik bareng" ujar Rena tiba-tiba saat Karin berjalan kearahnya. 
"Yah, gue sendirian dong?" kata Karin pasrah,
"Maaf banget Rinnn" Rena merasa bersalah,
"Yaudah deh nggak apa-apa, gue bisa sendiri kok. Udah yaa, keburu sore nih. Bye" Karin langsung pergi meninggalkan Rena yang masih menunngu jemputannya.

Ah, sial, batin Karin. Baru hari pertama aja udah kayak gini. Akhirnya Karin melanjutkan perjalananya ke depan gang seolahnya untuk mencari angkutan umum. 

BRUMBRUMM...
Dia medengar suara motor dibelakanya. Dia menoleh sedikit.
Pakai helm. Dia tidak bisa melihat wajah pengendara motor itu.
***
Fino menghentikan motornya, saat melihat anak baru di sekolahnya berjalan sendirian.
"Woi? Lo anak baru kan?" teriak Fino.
Murid baru itu hanya menoleh sekilas, mengangguk, tersenyum kecil, lalu melanjutkan langkahnya lagi.
Manis gila, tapi sayang cuek banget, batin Fino.
"Eheh, maksud gue lo temennya Emir kan? Kok pulang sendiri sih?" panggil Fino lagi.
Perempuan itu langsung membalikkan badannya.Fino melihat tatapan perempuan itu berubah saat dia menyebutkan nama Emir.
"Iya, kok lo tau?" tanya perempuan itu balik,
"Tadi kan kita ketemu di perpustakaan. Siapa deh nama lo? Gue lupa," tanya Fino lagi.
***
BERSAMBUNGGGGG YEYYYYY!!! 
Masih mau berterimakasih untuk para readers ku yang setiaaaa:*
Gila ya, ini udah mau 2 tahun men, tapi gak kelar-kelar. Hafet lah.....

Doain cepet kelarrrrr~^_^~
Comment, reaction, kritik dan saran silakan di tinggalkan di kolom comment, mention twitter, ask.fm.... :D