“Rin?”
“Iya yah?”
“Kita hari ini jalan ke GI yaa” ajak ayah Karin.
Tumben, batin Karin.
Jam 10 Karin dan keuarga nya berangkat ke Grand Indonesia.
Ayah nya membawa Karin dan keluarga nya ke Blitz Megaplex.
“Tumben banget, ayah ngajak kita nonton disini” sahut Karin,
“Ayah mau cari
sesuatu yang beda aja” ujar Ayah nya.
Pas memasuki ke bioskop. Wait.
Garuda Di Dadaku 3? Premier? 28 Juni? Apa maksud nya? Karin
bertanya pada dirinya sendiri…
Karin melihat… Poster GDD3. Dan… Ada Emir juga? Karin masih
tercengang karena melihat ini semua. Apa maksud nya ini?
Karin Tercengang karena dia berada di situasi seperti ini.
Tercengang karena Emir di poster GDD3 amat sangat berbeda dari dua tahun lalu
yang pernah ia temui.
Karin mencoba menstabilkan mood nya. Dia memutuskan untuk on
twitter untuk mencari moodbooster.Dia melihat tweets @EmyrMahira “Premier!
Garuda Di Dadaku 3. Grand Indonesia” hah? Emir disini juga? Tanya Karin dalam hati.
Karin celingukan melihat sekelilingnya. Dia terpaku dengan
seseorang yang berdiri di ujung ruangan sambil menggandeng seorang perempuan.
Emir?
Sentuhan lembut di pundak Karin kembali mengagetkan Karin
“Kak?” panggil Zee ke Kakak nya.
“Film nya udah mau mulai, masuk yuk kak.” Ajak Zee sambil
menarik tangan Kakak nya.
Film Garuda Di Dadaku 3 mnceritakan tentang Bayu Purnomo Jati
yang sudah memasuki umurnya yang ke 17. Menceritakan perjuangan bayu sebagai
kapten di timnas Garuda. Dan di sini lebih banyak konflik nya. Dan… disini
seorang bayu Purnomo Jati sudah bisa menemukan cinta nya. Bener bener beda,
batin Karin.
Tanpa disadari Karin meneteskan air mata nya. Bukan karena
film nya. Dia kangen dengan seseorang yang sedang berperan sebagai Bayu Purnomo
Jati d GDD3. Ya. Emir Mahira Salim.
Akhirnya film nya selesai, setelah itu ada sesi wawancara.
Disana ada panggung kecil, dan kebetulan ayah Karin sudah memesan bangku VIP.
Jadi Karin lebih mudah melihat siapa saja yang bermain di GDD3. Termasuk… Emir.
Saat sesi wawancara Emir.
Pandangan Karin tidak lepas dari muka Emir, deg…
***
Karin…? Dia ada disini? Batin Emir. Emir memperhatikan Karin
dan pada saat itu juga Karin sedang melihat Emir. Manik mata mereka mereka saling bertemu, melelehkan kedua si
empunya manik mata itu. Mereka terdiam
“Mas Emir?” tanya salah satu wartawan. Ohshit, batin Emir.
“Ha? Iya?” tanya Emir kembali
tergugup, “bagaimana karir mas Emir kedepannya?” tanya wartawan itu kembali
“saya ingin focus ke pelajaran berhubung saya sudah duduk di kelas 3 SMA” jawab
Emir sambil tersenyum ke media.
“Kira-kira siapa sih yang selalu memberi
support terbesar mas Emir?” tanya wartawan dari media lain, “Banyak, terutama
keluarga, EMD, sahabat saya, dan ada satu orang yang sangat menginspirasi saya”
jawab nya lagi,
“kalo boleh saya tau. Siapa orang yang menginspirasi mas Emir?”
tanya wartawan yang mungkin naluri kepo nya udah akut.
“Dia…” saat itu juga
mata Karin dan Emir saling bertemu “…Sangat berarti bagi saya, walaupun saat
shooting film ini dia jauh…”
***
“Dia…” saat itu juga mata Karin dan Emir saling bertemu
“…Sangat berarti bagi saya, walaupun saat shooting film ini dia jauh…” ujar
Emir yang sekarang membuat nafas Karin memburu. “…Dia selalu ada disini…” kata
Emir sambil menunjuk dada nya. DEG. Jantung Karin berlomba ingin keluar. Dia
merasa udara di dalam ruangan ini telah menipis. Dia butuh oksigen.
Rin, lo harus tenang. Yang dimaksud Emir itu bukan lo. Tapi
cewek lain yang tadi di sebelah Emir, Karin membatin sambil memejamkan matanya.
“Oke. Semua, kali ini ada acara bebas. Siapa disini yang mau
tampil” host mengambil alih acara, seraya mengembalikan Karin ke alam sadarnya. Hening. Tidak ada satu pun yang
mau maju. Saat itu juga lampu sorot mengarah ke Karin. “What?” Karin memekik
kecil di sela-sela kebingungannya.
“Yang disana mohon maju” kata mc itu lagi. Karin melihat ke
kanan dan kiri. Siapa maksudnya? Diri nya kah? MC itu maju sambil menarik
Karin. Akhirnya Karin pasrah.
“Mau nyanyi apa?” tanya pembawa acara itu,
“hah?” sahut Karin
yang masih kaget.”Bukan ‘hah?’ saya nanya kamu mau nyanyi apa?” tanya pembawa
acara itu lagi diikuti oleh gelak tawa satu studio. Apa apaan ini?
“Hate to miss someone…” kata Karin menyebutkan judul lagu itu
secara mendadak karena, judul lagu itu terlintas begitu saja di benak Karin.
Sekarang Rin…
Intro lagu mulai terdengar…
One night
I stand I remind of you
Our hope
and dreams
Tears in
my eyes
When you
gone so fast
When
I realized you know I can’t be perfect
***
Emir melirik ke atas panggung. Karin?
Emir langsung naik ke atas panggung, mengambil alih gitar. Dan
sekarang dia sudah berada di sebelah Karin…
I fall
from you
You make
me like I can’t stand with you
You make
me like I can’t live with you
I can’t
hold your hand
So,
please don’t let me down
Karin kaget ketika melihat sebelahnya adalah Emir. Dia sedang
memainkan gitar dan bernyanyi bernyanyi
bersamanya.
I miss
your face, I miss your laugh
I need
your hear, I need your hugs
In
everynight, in everyday is you… You know everything is you, you know everything
is you. You know everything… you know everything… is you.
Emir menyelesaikan lagunya. Dan standing appluse dari semua
penonton.
“Terima kasih” kata Karin dan
Emir bersama. Karin pun bergegas turun dari panggung dan…
“Rin…?” pergelangan
tangan Karin di tahan oleh Emir.
***
Semakin kesini... Gue semakin ngaco-___-
Oke. MAAF BANGET JARANG NGE POST. 3 MINGGU INI BENER-BENER FULL, GAADA LIBUR. DAN AKHIRNYA.. TEPAT HARI INI KEADAAN GUE DROP ;')
KECAPEKAN..... GUE MAU BENER-BENER FULL ISTIRAHAT :"D
LEAVE YOUR COMMENT YA :)