*Normal pov*
“Karin…” panggil seseorang yang sudah sangat Karin kenal
suaranya. Mama.
“Makan siang yuk” ajak Mama Karin.
“Ohh ayuk deh Ma” jawab
Karin. Jujur saja, Karin masih kesal karena sampai saat ini belum ada yang
memberinya ucapan selamat ulang tahun ke dirinya.
Akhirnya Karin makan siang bersama keluarga nya di salah satu
rumah makan di mall itu. Tiba-tiba…
“HAPPY BIRTHDAY TO YOU, HAPPY BIRTHDAY TO YOU… HAPPY BIRTHDAY
HAPPY BIRTHDAY, HAPPY BIRTHDAY KARIN…”
Lagu Happy Birthday menggema dari salah satu sudut ruangan.
Air mata Karin menetes. Tidak percaya. Ia melihat teman-temannya yang dia kira
‘sekarang’ berada Singapore.
“KARINNN! HAPPY BIRTHDAY. WE MISS YOU!” teriak Reva seraya
lari lalu mendekap tubuh Karin erat. “I can’t believe it… You Guys! You’re the
best thing that I've ever had! Love you so much” ujar Karin sambil memeluk
sahabat-sahabat nya.
Mereka semua melepas rindu. Padahal belum ada sebulan mereka
berpisah.
“Where’s Kevin, by the way?” tanya Karin kepada
sahabat-sahabat nya,
“He has a summer holiday in New York. So he can’t come”
jawab Rico,
“Why? Did you miss him?” goda Jessi, “What the hell?”
***
Mereka makan siang bersama sampai jam 4.p.m.
“Close your eyes
please?” pinta Reva. Dan akhirnya Karin menuruti perintah Reva. Sahabat-sahabat
nya membawa Karin ke salah satu salon di Mall itu.
“Where is it? and, what will you do to me?” tanya
Karin saat matanya masih tertutup dengan kain hitam, “shut up! Just follow us!”
ujar Caron.
Langkah mereka tehenti…
“TADAAA!” teriak sahabat-sahabat nya,
“What the hell? Salon?
Oh my god…” Karin mendekap mulutnya. Ya, dia tidak suka pergi ke salon.
Seperginya dia ke salon hanya untuk acara khusus.
“Sir, please make her as pretty as possible” kata Reva ke
salah satu pelayan di salon itu.
“Keep woles aja mbak, kita juga di make up
kok. Tapi kita di salon seebelah ya. Disini khusus buat lo doang” jar Reva
sambil beranjak pergi mengikuti yang lainnya.
“Tapi Rev….” teriak Karin dari
kejauhan. Percuma. Reva juga nggak akan denger. Karin mengkerucutkan bibirnya,
Haff. Pasrah.
“Natural aja ya” seucap kata itu yang keluar dari mulut Karin.
Ya, jujur saja, Karin tidak tau menahu tentang make up.
Karin mengerjap kan mata nya sekali lagi. Ia tidak percaya
sama apa yang ada di depannya sekarang. Dirinya kah? Sangat berbeda.
Karin sudah memakai dress warna putih susu selutut. Rambut nya
hanya di catok agar terlihat rapih.
“Rin? Is this you?” tanya Reva tidak percaya,
“cubit gue
sekarang…” katanya lagi, sambil menabok pipinya sendiri.
“You’re so pretty!” kata Dalton,
“Ihh, pada lebay deh” kata
Karin sambil beranjak keluar dari salon.
“Ehh. Wait… wear your shoes” kata
Jessi sambil menunjuk high heels yang tingginya 15cm yang berada di sudut
ruangan.
“What the…? Lo kira gue emak emak disuruh pake high heels segitu
tinggi nya?” rentetan omelan terlontar dari bibir mungil Karin. Karin melihat
teman-temannya sedang menahan tawa nya.
“Nope. Tapi yang ini…” ujar Caron
sambil menenteng flat shoes denagn warna navy blue. “Kirain…” Karin merebut flat
shoes yang ada di tangan Caron. Flat shoes yang tadi di tenteng Caron sekarang
sudah terpakai di kaki jenjang nya Karin.
“IT’S TIME TO PARTY!” teriak
teman-temannya. Karin hanya memejamkan matanya, Apa selanjutnya…?
***
I have a little time before I go to somewhere... Haha-__-
I just have a little time now. I have holiday's homework. Shit.
Dan gue minta maaf, gue jadi jarang nge post ELS. Tugas gue banyak bree.
Oke. Sekian. Dan terimakasih.....
Gue. Kangen. Emir :]xxxxx
kok dikit sih?? :( k, gappa kok dikit juga hehe. btw, lanjutinnya kapan lagi?
ReplyDeleteakhirnya nglanjutin juga kak :)
ReplyDeletekak yawloh lanjutin kak gue kepoo:''
ReplyDeletebelum tau kapan kagi nge lanjutinnya._. Semoga aja ada waktu:)
ReplyDeleteKangen sama mesranya karin & emir :3
ReplyDeletei miss them too |:3
Delete