*Karin pov*
Singapore, 25 Juni 2014
Changi Airport.
Hari ini gue udah sangat
siap-siap mau balik ke Jakarta. Walaupun gue harus rela kehilangan beasiswa
gue, sahabat sahabat gue, dan semua kenangan yang ada disini.
***
*Normal Pov*
Sesekali Karin melirik arloji nya yang ia kenakan di tangan
kirinya.
Pk. 12.00
Satu jam lagi, batin Karin.
“Rin,” ada suara yang memanggil Karin dari belakang tubuhnya.
Dia… Kevin. Karin melihat ada beberapa sahabat nya disana,
sahabat yang selalu ada buat Karin, saat ia masih di Singopore.
“Are you sure will move to Jakarta?” tanya Rico,
“Yes. That’s my choice, Co” jawab Karin dengan muka tertunduk.
Tiba-tiba saja Karin sudah dalam masuk ke pelukan Reva,
“Karin, We’ll miss you
so much…” kata Reva berbisik saat ia memeluk Karin.
Karin bisa mendengar suara
isakan kecil nya Reva.
Dia menangis. “Rev, I’ll miss you too guys. I've to go”
bisik Karin sambil mengelus rambut panjangnya Reva yang di gerai.
Satu persatu Karin menyalami sahabat nya, dan mengucapkan ‘See
you’ Karin tidak berani untuk mengatakan ‘Good bye’. Karena menurut nya
‘Selamat tinggal’ itu adalah kata-kata perpisahan yang arti dari kalimat itu…
‘Kita tidak akan bertemu lagi’
Langkah Karin terhenti saat dia menyalami Kevin, “Thank you,
Vin. See yaa” kata Karin. Karin dan Kevin bertatapan sebentar, lalu mereka
berpelukan.
Karin tahu apa arti dari pelukan itu. Pelukan seorang sahabat.
“Emm, guys… I have to go now…” kata Karin pelan, sambil
melihat kearah ujung sepatunya yang tidak ada apa-apa. Ia hanya tidak berani
untuk menatap sahabat sahabat nya lagi.
Dia takut kalau saja dia melihat
sahabat-sahabat nya lagi keputusan yang sudah dia ambil akan berubah. Cuma itu.
“remember Karin, we will miss you so much… You never can be
replaced. You’re my bestiest” kata Dalton, sambil maju selangkah mendekati
Karin. Reva yang dari tadi hanya menunduk langsung bersender di pundak Jessi
dan menangis. Karin memeluk sahabat-sahabat nya.
It’s so hard for her to leave
all sweet memories here… Singapore.
Dengan langkah pasti dia mengikuti keluarga nya yang sudah berjalan mndahului nya.
Gue siap, batin Karin. Pesawat menuju Jakarta, take off 1
p.m. waktu Singapore.
Perjalanan yang ditempuh memakan waktu 2,5 jam. Saat di
pesawat, Karin hanya mendengarkan lagu dari iPod nya, lalu tertidur.
“Rin, kita udah sampe…” Kak Ray menggoyangkan pundak Karin.
Perlahan Karin membuka kelopak matanya,
“hah? Udah sampe kak?” tanya Karin yang
masih setengah sadar,
“udah rin, ayoklah” kata kak Ray sambil menunutun Karin untuk
berdiri.
Karin dan keluarga nya pun akhirnya sampai di kediaman lama
mereka di daerah Jakarta Selatan.
“Ma, yah. Aku ke kamar duluan ya,
ngantuk banget ini” kata Karin sambil berlalu.
Harum kamar Karin menyeruak
masuk ke hidung nya. Tidak ada yang berubah.
Selama 2 tahun dia di Singapore
semuanya masih sama. Banyak poster artis idolanya yang tertempel di kamar
Karin. Emir Mahira Salim. Dia terdiam sejenak, akhirnya dia memutuskan untuk
mencopot semua poster nya Emir dari kamar nya. Bukan maksud Karin ingin
melupakan Emir. Dia hanya tidak mau mengingat masa lalu nya, Karin toh sekarang
sudah dekat dengan Emir.
***
Bersambung....
LO SEMUA HARUS TAU! GUE KANGEN BANGEDHHHH SAMA KALIANNNN({})
PARA ALAYERSCIMITCIMITUNYOEMENYEKOEHH :*
TERNYATA... SMA ITU KAYA GINI TOHH ;") *GARUK DAUN*
GUE UDAH JARANG BISA ON INI ITU...
EHHIYA... MASA YAA MASA... GAJADI DEH-_- KALO GUE KASIH TAU GEMPAR NANTI DUNIA... SEBENERNYA UDAH BANYAK YANG TAU... TAPI ITU PPUN CUMA YANG DEKET SAMA GUE DOANG-___-
INITNYA, SEKARANG GUE PERCAYA SAMA KEAJAIBAN :")
Pollow Instagram gue yaa @jsufitaputri
Yang punya sound cloud comment dong...Gue pengen denger suara lo padaaa :*
Gak perlu gue pake imagine, what if lagi... itu udah terjadi sama gue sekarang. Yang ngerti maksud gue, gue kasih jempol 2!
Kak. Baru di post hari ini ya? Berarti part 27 nya lama dong? Aaah. Kepo kak. Kepo
ReplyDeleteIyaa. Baru beberapa jam yg lalu._.v aihh jgn kepooo, doain aja semoga aku punya banyak waktu luang buat nge post :$
Delete